Bagian IIPRESERVASI MIKROBIOLOGI INDUSTRI1. FREEZING (Pembekuan)Pembekuan merupakan metode preservasi mikroorganisme yang paling sederhana dan paling umum. Untuk pembekuan biasa tidak diperlukan alat khusus. Meskipun perlu ditambahkan cryoprotective agent untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dengan metode pembekuan tersebut.
Selain itu, suhu penyimpanan harus tetap dijaga dibawah -20C. Kerugian dari metode ini adalah kultur harus tetap dalam keadaan beku atau ditumbuhkan kembali pada agar miring selama transportasi.A. Ordinary FreezingBiakan cair atau sel yang dipanen dari biakan miring dibagi kedalam tabung atau vial dan disimpan dalam keadaan beku di dalam freezer dengan kisaran suhu antara –5 sampai -20C. Dengan cara ini viabilitas mikroorganisme dapat dipertahankan selama 1 – 2 tahun.B. Ultracold-Temperature Freezing (-60 sampai -80C)Untuk preservasi dalam waktu lama, sel harus dibekukan dan disimpan dalam kisaran suhu –50 sampai -80C. Untuk penyimpanan dalam freezer mekanik, sel dipanen pada pertengahan – akhir fase logaritmik dengan sentrifugasi dan dilarutkan dalam medium segar yang terdiri dari 10% (vol/vol) gliserol atau 5% (vol/vol) di-metil sulfoksid (DMSO).
Diiringi oleh pembentukan Adenosine Triphosphate (ATP). ATP adalah perantara yang umum (reaktan) baik dalam reaksi yang menghasilkan energi maupun reaksireaksi yang membutuhkan energi, dan pembentukannya memerlukan mekanisme dimana energi yang tersedia dapat disalurkan kedalam reaksi biosintesis dari sel yang memerlukan energi. Ekonomi masih memerlukan lebih banyak sumber alam dan jasa lingkungan hidup. Identifikasi unsur didasarkan pada energi sinar y yang dipancarkan sampel. Rasa secara berlebihan, dan mikroba patogen sudah terbunuh. Mengapa deinikian dan siapa yang berwenang mengajukan permintaan izin tersebut?
Sel yang ditumbuhkan pada agar miring atau plate dapat dipanen dengan cara mengeruk permukaan agar dengan pipet steril setelah direndam dengan media segar yang terdiri dari 10% (vol/vol) gliserol kemudian dibagi ke dalam cryogenic vial atau ampul dan disimpan pada freezer -70C. Mikroba yang disimpan dengan cara ini dapat bertahan sampai 5 tahun.C. Liquid Nitrogen Freezing and ThawingMetode ini memerlukan alat khusus untuk mengontrol tingkat pembekuan sebelum disimpan dalam waktu lama dalam nitrogen cair. Media yang digunakan adalah 10% (vol/vol) gliserol atau 5% (vol/vol) DMSO.Prosedur pembekuan mikroorganisme dalam nitrogen cair1. Slant cultures (media agar miring) Tambahkan 5 ml cairan nutrien yang terdiri dari 10% (vol/vol) gliserol pada masing-masing slant. Keruk permukaan slant dengan pipet steril 1 ml untuk mendapatkan larutan spora. Gunakan pipet 2 sampai 5 ml, masukkan masing-masing 1 ml larutan spora ke dalam ampul. Tempatkan seluruh ampul dalam pendingin (5C) selama 30 menit.2. Submerged cultures Tambahkan 20% (vol/vol) gliserol ke dalam biakan cair sehingga konsentrasi akhir menjadi 10% (vol/vol). Goyangkan tabung perlahan-lahan sehingga tercampur rata. Gunakan pipet agar 2 – 5 ml, masukkan masing-masing 1 ml larutan ke dalam ampul 2 ml. Letakkan seluruh ampul dalam pendingin (5C) selama 30 menit untuk ekuilibrasi antara sel dan larutan media.3. Pengontrolan tingkat pembekuan Letakkan ampul yang telah ditutup dalam kaleng aluminium yang terdapat dalam wadah yang lebih besar.
Kemudian masukkan wadah tersebut ke dalam tabung freezer pengontrol tingkat pembekuan. Pertahankan tingkat dingin 1 hingga 2C/menit sampai beberapa derajat dibawah perubahan fase yang didapat. Titik beku biasanya adalah -30C. Biasanya nitrogen cair harus ditambahkan ke dalam system, secara manual maupun otomatis, sehingga mendekati titik beku dan perubahan fase akan segera dicapai. Setelah sel membeku, atur tingkat dingin lagi hingga 1C/menit sampai kurang lebih mencapai suhu -50C. Pindahkan segera ampul kedalam ruang penyimpan akhir dalam pendingin nitrogen cair (- 156 sampai - 196C).PencairanUntuk mencairkan kultur, letakkan ampul dalam water bath dengan suhu 37 - 40C. Gerakkan perlahan-lahan untuk mempercepat pencairan. Usap bagian luar ampul dengan kertas tissue steril yang dibasahi etanol 70% (vol/vol). Pindahklan isi ampul ke dalam tabung reaksi berisi 2 ml air steril, campurkan dengan cara mengocoknya. 0.1 – 0.2 ml diinokulasikan pada media agar miring.2. FREEZE – DRYING (LYOPHILIZATION)Freeze – drying meliputi pemindahan air dari larutan sel yang beku dengan sublimasi dengan tekanan rendah.
Cara ini merupakan metode paling efektif untuk preservasi mikroorganisme dalam waktu lama. Media yang digunakan adalah skim milk powder 20% (wt/vol) atau sukrosa 12% (wt/vol). Sebagian besar mikroba dapat bertahan dalam media preservasi liofilisasi selama 10 tahun, selain itu untuk pemindahan tidak perlu untuk ditumbuhkan lagi dalam agar miring atau dicairkan.A. Proses dan Peralatan Freeze-DryingAlat freeze-drying terdiri dari (1) ruang freeze-drying yang berupa pipa dengan mulut banyak, (2) kondensor dan (3) pompa vacuum.B. Prosedur Freeze-drying Tambahkan 20% (wt/vol) skim milk (disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121C selama 15 menit) ke dalam masing-masing kultur miring.
Kerik permukaan slant dengan pipet steril untuk menghomogenkan larutan spora. Masukkan 0.2 ml dari larutan spora ke dalam masing-masing ampul steril dan tutup kembali dengan kapas. Setelah semua larutan dimasukkan ke dalam ampul, bekukan di dalam freezer selama kurang lebih 2 jam, masukkan ampul kedalam liofiliser dan biarkan selama 16 jam (sampai kering).C. PenyimpananKultur yang sudah di freeze-dried disimpan pada suhu di bawah 5C.3. MACAM-MACAM METODE PRESERVASIMetode lain selain freezing dan freeze drying yang sering digunakan adalah:A. SubculturingYaitu dengan cara memindahkan kultur ke media agar segar secara periodik, kemudian diinkubasikan pada suhu yang sesuai untuk pertumbuhannya.
Metode ini tidak menyusahkan dan tidak mahal, serta tidak memerlukan peralatan khusus. Kultur pada agar miring harus disimpan dalam lemari pendingin (5 C) dalam wadah tertutup untuk menghindarkan dari kekeringan dan meminimalkan aktivitas metabolismenya. Cara ini tidak sesuai untuk pemeliharaan strain dalam waktu lama.B.
Immersion in Mineral OilCara sederhana untuk preservasi strain mikroba adalah dengan mencelupkan kultur (agar miring atau kultur cair) kedalam minyak mineral dan menyimpannya dengan posisi tegak lurus pada suhu 25 C. Minyak disterilisasikan dalam oven dengan suhu 170 C selama 1 – 2 jam. Kultur direndam dibawah minyak dan dengan mudah dapat ditumbuhkan kembali pada media segar memakai jarum inokulasi.C.
DryingSpora penyusun fungi dan Streptomyces dapat dipreservasi dengan metode drying (pengeringan) spora pada permukaan bahan padat inert, seperti silica gel atau glass bead. Tanah dan silica gel dicuci dan dimasukkan ke dalam tabung.
Tabung disterilisasi dengan autoklaf dan dikeringkan pada suhu 25C.Pengeringan dalam tanah (Greene)1 ml larutan konidia dimasukkan ke dalam 5 g tanah steril. Tabung berisi tanah yang telah diinokulasi dikeringkan perlahan-lahan pada suhu 25 C, ditutup dengan sumbat kertas serap. Untuk memanen fungi dalam kondisi aktif, hanya perlu mengambil sedikit secara aseptis dan di sebarkan pada media agar miring.Pengeringan dalam silica gel1. Isi tabung setengahnya dengan silica gel2. Tabung disterilisasi kering pada suhu 180 C selama 1.5 jam dan simpan rapat dalam wadah tertutup.3. Siapkan konidia yang lebat atau larutan vegetatif dari kultur miring segar, gunakan 1 – 2 ml 10% (vol/vol) skim milk.4.
Teteskan 0.5 ml larutan ke dalam masing-masing tabung berisi silica gel.5. Kocok tabung untuk melepaskan butiran-butiran silica gel.6. Setelah dikeringkan pada suhu 25 C, simpan dalam wadah tertutup.Pengeringan dalam butiran porselen (J.Lederberg)1.
Masukkan 10 – 12 butir porselen ke dalam botol vial kecil (10 ml).2. Autoklaf vial pada suhu 121C selama 15 menit.3. Larutan sel didapat dari kultur miring (24 –48 jam) yang diberi 20% (wt/vol) larutan sukrosa.4. Secara aseptis pindahkan butiran porselen ke petri dish steril dan inokulsikan dengan 1 tetes larutan sel.5.
Pindahkan butiran porselen yang sudah diinokulasi ke dalam botol vial, masing berisi 10 – 12 butir.6. Tutup vial dengan sumbat steril.7. Keringkan dengan vacuum desiccator selama 72 sampai 96 jam.8. Simpan botol vial dalam lemari besi yang mengandung pengawet Drierite pada suhu 25C.PENGENDALIAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISMEDANPRESERVASI MIKROBIOLOGI INDUSTRI.oleh:Ahmad MarasabessyDiyah N. HidayatiBalai Pengkajian BioteknologiBadan Pengkajian dan Penerapan TeknologiOktober 2002.Disampaikan pada Pelatihan Mikrobiologi Industri untuk PT Coca Cola Indonesiadi Balai Pengkajian Bioteknologi BPPT Kawasan Puspiptek – Serpong 15314Tangerang, tanggal 23 – 25 Oktober 2002.
.Suryana Purawisastra2012-07-01Full Text Available Banana is a kind of fruit whose stability during storage is very short. After its ripe is over, physically the banana is very soft, with some black spot of growing the yeast over the skin. This kind of banana is already no longer acceptable as food. Actually this banana is containing high glucose content which is useful for the growth of yeasts. The object of this study is to use this over ripe bananas as the raw material for making the fermented juice drink. The yeast uses was Rhodotorula glutinis, because this yeast able to synthesis the essential nutrients of fatty acid linoleat and linolenat, ergosetrol (provitamin D and carotene pigment (pro-vitamin A.
In this study also performed the safety testing which was carried out on experimental rats for along 30 days. Observations were done on physical condition of rats.
At the end of observation some rats were eradicated to see the organ vital such as kidney, heart, and liver. The observation concluded that the over ripe bananas juice fermented using Rhodotorula glutinis was safety to be consumed, without any effect. Whereas it's sensory evaluation which was performed by 30 tester revealed that most of the testers accepted those product of bananas juice, without any different significantly at a 0.05. Except for colour for bananas juice which was fermented had the colour of reddish due to Rhodotorula glutinis.Yuska Novi Yanti2017-03-01Full Text Available Tumbuhan memiliki zat kimia aktif yang memiliki potensi besar salah satunya adalah membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri.
Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional adalah tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Nees yang mempunyai berbagai macam manfaat bagi kesehatan manusia,berbagai aktivitas farmakologi dari sambiloto adalah antiinflamasi,antibakteri,antipiretik dan antioksidan.Sampel dalam penelitan ini adalah koloni Staphylococcus aureus dan ekstrak kental tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Nees. Ekstraksi dengan metode maserasi Salanjutnya di rotary dengan menggunakan Rotary evaporator dan dilakukan uji susut pengeringan.
Kemudian ekstrak dibagi menjadi lima perlakuan yaitu 10 µg/ml, 50 µg/ml, 100 µg/ml, 500 µg/ml, 1000 µg/ml dibuat kontrol posistif dan negatif lalu dilakukan pembuatan media NA dan NB. Selanjutnya dibuat peremajaan bakteri dan pembuatan larutan uji lalu dilalukan pengujian daya hambat dengan metode cakram lalu diikubasi dan diukur diameter zona hambat.Dari hasil pengujian menunjukan bahwa semua konsentrasi ekstrak sambiloto memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Daya hambat ekstrak sambiloto ditunjukkan dengan adanya zona bening disekitar cakram. Diketahui bahwa pada dosis 100 µg/mL, 1000 µg/mL memiliki daya hambat lemah dan dilanjutkan dengan analisa SPSS diperoleh hasil yang tidak berbeda secara signifikan.Roby Irzal Maulana2018-04-01Full Text Available Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan bagaimana peran pemediasian brand awareness pada pengaruh daya tarik iklan terhadap brand attitude mi instan Indomie di Kota Tangerang Selatan. Populasi yang digunakan merupakan konsumen Indomie di Kota Tangerang Selatan Banten.
Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling berjumlah 200 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan teknik analasis jalur dan uji sobel.Handoko Sugiharto2004-01-01Full Text Available The permeability of concrete to water is an important factor that have an effect to durability of concrete structures having direct contact with water, such as port structures, bridges, and basements. In order to identify the permeability nature of concrete, permeability testing is needed. This paper presents a concrete permeability test equipment that was designed and built by the authors. The equipment can be used to conduct permeability tests by flow test as well as by penetration test method.
The trial tests of the equipment by flow test method were conducted to 12 concrete speciments with water-cement ratio 0.4 and 0.5 and with wet and dry curing method. The averages of coefficients of permeability obtained differ in the range of 5%-26% from that obtained by using permeability test equipment made by Marui.
In addition, the trial tests by penetration method were also conducted to six dry-cured concrete speciments with water-cement ratio 0.4 and 0.5. The averages of coefficients of permeability obtained from the penetration test differs from the flow test 23% and 90% for concrete of water –cement ratio 0.4 and 0.5, respectively.
Abstract in Bahasa Indonesia: Permeabilitas beton terhadap air merupakan faktor penting yang mempengaruhi durabilitas struktur beton yang berhubungan langsung dengan air, seperti pelabuhan, jembatan, dan basement. Untuk mengetahui karakteristik permeabilitas beton diperlukan uji permeabilitas. Makalah ini menyajikan suatu alat uji permeabilitas beton terhadap air yang dirancang dan dibuat oleh penulis. Dengan alat ini uji permeabilitas beton dapat dilakukan baik dengan cara aliran maupun cara penetrasi. Ujicoba penggunaan alat ini dilakukan dengan cara uji aliran terhadap 12 sampel beton dengan variasi faktor air semen 0.4 dan 0.5 serta variasi curing kering dan basah.
Rata-rata koefisien permeabilitas yang diperoleh berbeda sekitar 5%-26% dari yang didapatkan dengan alat uji permeabilitas buatan Marui. Dilakukan.Ikky Nabila Nandinanti2015-09-01Full Text Available Abstrak ECT merupakan terapi kejang listrik dengan menghantarkan arus listrik pada elektroda dan dipasang pada kepala sehingga menyebabkan konvulsi. ECT terbukti dapat memperbaiki gejala skizofrenia, namun ECT juga memiliki efek samping terutama pada daya ingat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek ECT terhadap daya ingat pasien skizofrenia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan jumlah sampel 15 orang penderita skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa (RSJ Prof. Sa’anin Padang dengan teknik pengambilan consecutive sampling.Pemeriksaan daya ingat menggunakan Tes Memori Indonesia, dilakukan sehari sebelum ECT dan 2 jam sesudah ECT.
Analisis data dengan uji T berpasangan. Gangguan daya ingat sebelum ECT terjadi pada 90% sampel dengan terganggu sedang pada kemampuan immediate memory, terganggu ringan pada kemampuan recent memory, dan terganggu berat pada remote memory.
Gangguan daya ingat sesudah ECT terjadi pada seluruh sampel (100% dengan terganggu sedang pada immediate memory, terganggu berat pada recent memory, dan terganggu berat padaremote memory. Uji hipotesis pada nilai kemampuan immediate dan recent memory menghasilkan nilai p 0,018 dan 0,031 (p 0,05, berarti Ho diterima.
Kesimpulan adalah perbedaan daya ingat immediate dan recent memory pada pasien skizofrenia sebelum dan sesudah ECT, sedangkan kemampuan remote memory tidak mengalami perubahan.Kata kunci: skizofrenia, ECT, daya ingat Abstract ECT is an electric convulsive therapy by delivering electrical current to electrodes and mounted on the head causing convulsions. ECT shown to improve schizophrenia symptoms, but ECT also has side effects especially on memory.
The objective of this study was to determine the effects of ECT on memory schizophrenic patients. Current study was conducted with analytic design with sample size was 15 schizophrenia people at RSJ Prof. Sa'anin Padang.Mardani Ali Sera2015-10-01Full Text Available Proses pembakaran adalah proses secara fisik yang terjadi di dalam silinder. Proses pembakaran dimulai pada saat busi memercikkan bunga api hingga terjadi proses pembakaran. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen yaitu membandingkan daya dan konsumsi bahan bakar antara pengapian standar dengan pengapian menggunakan booster. Berdasarkan data hasil uji coba perbandingan antara sistem pengapian standar dengan pengapian yang menggunakan booster dengan objek penelitian mesin Toyota seri 5K diketahui adanya kenaikan 2.61% daya menjadi 27.723 kW dari 27.17 kW antara sistem pengapian standar dengan pengapian yang menggunakan booster pada putaran mesin 2400 rpm. Sedangkan prosentase kenaikan rerata daya sebesar 2.79%.
Penggunaan booster juga membuat penggunaan konsumsi bahan bakar spesifik (sfc antara sistem pengapian standar dengan pengapian yang menggunakan booster. Prosentase penurunan rerata konsumsi bahan bakar spesifik (sfc sebesar 6.99%. Pada sistem pengapian yang menggunakan booster, sfc minimum sebesar 0.219 kg/kWh pada putaran mesin 2200 rpm. Pada pengapian standar sfc minimum sebesar 0.231 kg/kWh pada putaran mesin 2400 rpm.Zhang Shanming2001-01-01From view on Organization Behavior theory, the concept, development and affecting factors of safety culture are introduced.
The focuses are on the establishment, development and management practice for safety culture at Daya Bay NPP. A strong safety culture, also demonstrated, has contributed greatly to improving performance at Daya Bay.Susi Susi2015-09-01Full Text Available AbstrakKaries gigi dan penyakit periodontal dapat dicegah dengan mengontrol pembentukan plak secara teratur.
Penggunaan pasta gigi herbal dapat memberikan efek kimia untuk mengontrol pembentukan plak. Studi terdahulu mendapatkan bahwa pasta gigi herbal dapat mengurangi jumlah bakteri utama pada rongga mulut yaitu Streptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan daya hambat beberapa pasta gigi herbal (mengandung siwak, cengkeh, dan daun sirih terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans.
Metode penelitian adalah eksperimental dengan meletakkan cakram yang sudah direndam dengan pasta gigi ke medium agar darah yang mengandung koloni Streptococcus mutans. Uji daya hambat bakteri dilakukan dengan metode difusi. Terbentuknya zona bening di sekitar koloni bakteri menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan bakteri uji.
Hasil uji satu arah ANOVA menunjukkan adanya perbedaan daya hambat yang bermakna antar pasta gigi herbal yang digunakan (p.Anggita Tresliyana2015-07-01Full Text Available Cocoa is one of the major Indonesian agricultural export products. Cocoa international market has great potential regarding world’s consumption growth, therefore Indonesia is expected to take advantage on existing opportunities. The aims of this study were to analyze the competitiveness of Indonesian cocoa beans and processed cocoa trade in the international market as well as the level of competition between cocoa exporting countries.Chu, M.C.; Kwan, K.K.; Kwok, M.W.; Kwok, T.; Leung, J.K.C.; Leung, K.Y.; Lin, Y.C.; Luk, K.B.; Pun, C.S.J.2016-01-01We developed a highly sensitive, reliable and portable automatic system (H 3 ) to monitor the radon concentration of the underground experimental halls of the Daya Bay Reactor Neutrino Experiment. H 3 is able to measure radon concentration with a statistical error less than 10% in a 1-h measurement of dehumidified air (R.H. 5% at 25 °C) with radon concentration as low as 50 Bq/m 3. This is achieved by using a large radon progeny collection chamber, semiconductor α-particle detector with high energy resolution, improved electronics and software.
The integrated radon monitoring system is highly customizable to operate in different run modes at scheduled times and can be controlled remotely to sample radon in ambient air or in water from the water pools where the antineutrino detectors are being housed. The radon monitoring system has been running in the three experimental halls of the Daya Bay Reactor Neutrino Experiment since November 2013.CERN. Geneva2014-01-01Among all the fundamental particles that have been experimentally observed, neutrinos remain one of the least understood. The Daya Bay Reactor Neutrino Experiment in China consists of eight identical detectors placed underground at different baselines from three groups of nuclear reactors, a configuration that is ideally suited for studying the properties of these elusive particles. This talk will present three sets of results that have just recently been released by the Daya Bay Collaboration: (i) a precision measurement of the oscillation parameters that drive the disappearance of electron antineutrinos at short baselines, (ii) a search for sterile neutrino mixing, and (iii) a high-statistics determination of the absolute flux and spectrum of reactor-produced electron antineutrinos.
All of these results extend the limits of our knowledge in their respective areas and thus shed new light on neutrinos and the physics that surround them.NI WAYAN SUNITI2016-11-01Full Text Available Study on In Vitro Inhibitory Ability of Endophytic and Exophytic Fungusin Suppressing the Growth of Fusarium oxysporum f.sp. Vanillae thatCauses Stem Rot of Vanilla. Vanilla stem rot disease caused by Fusarium oxysporumf.sp. Vanillae, is still a very dangerous disease and feared by vanilla farmers. Disease until thepresent time there does not yet appear adequate control strategies for the disease.
On the basisof these problems interested studied the use of endophytic fungi and exophytic existing on theleaves and stems of healthy plants, which have potential as a biological agent to controlpathogens. The study was conducted in three stages: (1 isolation of the pathogen and fungalendophyte and exophytic, (2 identification of pathogenic microscopic morphology, fungalendophyte and exophytic, and (3 test the inhibition of fungal endophyte and exophyticagainst pathogens. Fungi are found as the leaves are Aspergillus niger and Rhizopus spp., Onexophytic on the trunk is Trichoderma sp. And Fusarium spp., as a leaf endophytic found A.niger and Neurospora spp. And as endophytic rod is Neurospora spp. The highest prevalenceachieved by Neurospora spp. Which is equal to 100% on endophyte stem, while Rhizopusspp., and Fusarium spp.
By 90% respectively, exophytic on the leaves and stems. The testresults found that the inhibition of leaf eksofit Rhisopus spp. Give up inhibition ranged from70.37±3.2% - 100%, while A.
Niger amounted to 72.22%. In exophytic on rod found onlyTrichoderma sp. Inhibit pathogens by 73.70±3.57%. In endophytic on leaf found A. Niger at70.37±3.2%, while Neorospora spp. Ranging from 79.11±3.21% - 88.50±2.10%.
In theendophytic on trunk was found Neurosporas spp. Amounting to 70.74±3.57% - 79.26±1.28%.Rhoni Rodin2016-09-01Full Text Available The study discusses certification of competence test for professional librarians as efforts to improve the quality of human resources in the library.
Method of the study is descriptive analytical. The result of the study showed that librarians at state academic libraries in the Province of Bengkulu had interests in improving their quality through certification of competence test. Fifty percent (50% of librarians agreed on the importance of certification to improve quality of library human resources. Yet, some others considered that certification was not yet important because it was just a formality, as a condition for promotion and rank. Their actual purpose for joining certification was to get certification allowance. Since regulation on certification is not yet clear in terms of allowance and enforcement, some librarians were not very enthusiastic in joining certification.Moh Fikri Pomalingo2017-04-01multifunctional mini ammeter dan tachometer.
Sistem kendali diuji selama 4 hari. Hasil pengujian kinerja penggerak menunjukkan bahwa pada kondisi pengisian penampung dan beban maksimal. Daya listrik yang dihasilkan adalah 208 W dimana putaran penggerak adalah 2703 rpm. Penambahan beban pada pot berbanding lurus dengan konsumsi listrik yang dihasilkan, namun berbanding terbalik dengan putaran penggerak. Sementara itu, kinerja sistem kendali belum maksimal, karena masih terdapat kesalahan posisi yang mencapai 50 cm, karenanya pengaturan waktu pada timer harus diperbaiki.Jevi Rosta2013-04-01Full Text Available Perencanaan agregat merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan sumber daya serta penentuan biaya dalam proses produksi. Dengan perencanaan agregat metode heuristik, perusahaan dapat menentukan tingkat produksinya untuk memenuhi permintaannya melalui alokasi tenaga kerja, persediaan dan subkontrak atau kombinasi antara beberapa alternatif (hibrid. Dalam penelitian ini, dilakukan perencanaan untuk 4 alternatif yaitu variasi tenaga kerja, persediaan, subkontrak dan kombinasi lembur dan persediaan.
Dan diperoleh hasil bahwa variasi tenaga kerja adalah alternatif yang terbaik dengan biaya yang paling minimum.Onishi, Celia Tiemi; Dobson, Patrick; Nakagawa, Seiji2004-01-01A series of analytical tests was conducted on a suite of granitic rock samples from the Daya Bay region of southeast China. The objective of these analyses was to determine key rock properties that would affect the suitability of this location for the siting of a neutrino oscillation experiment. This report contains the results of chemical analyses, rock property measurements, and a calculation of the mean atomic weight.Agus Slamet2012-02-01Full Text Available Spectro Analyser merupakan alat uji komposisi yang sangat presisi dan harganya sangat mahal, maka diperlukan alat uji komposisi yang lebih sederhana dan murah tapi dapat berfungsi sebagai alat uji komposisi logam paduan yang terdiri dua unsur saja. Prinsip kerja dari rancang bangun Alat Uji Komposisi Massa ini adalah berdasarkan benda terbenam atau terapung pada permukaan fluida cair maka gaya yang bekerja pada benda tersebut terjadi karena tekanan fluida cair atau disebut sebagai gaya angkat (bouyancy., Pengujian ini akan mendapatkan data dari alat uji adalah volume air yang dipindahkan atau volume bahan uji dan massa bahan uji saat di dalam fluida sebagai representasi dari resultan gaya. Metode penelitian yang dilakukan dimulai dari perancangan dan pembuatan alat,kemudian dilanjutkan dengan pengujian, pengambilan data dengan cara mencelupkan bahan uji ke dalam fluida pada gelas ukur. Bahan uji yang digunakan mengandung dua unsur yaitu alumunium (Al dan zink (Zn dengan komposisi massa Bahan uji A:76,35% Al;23,65% Zn, bahan uji B: 73,42% Al;26,58% Zn dan bahan uji C: 83,38% Al; 16,62% Zn.
Dari hasil pengukuran dihitung ketidakpastian hasil pengukuran dari alat uji. Hasil pengujian dan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa Alat uji komposisi massa dapat berfungsi untuk mengukur logam dengan paduan dua unsur dengan luaran massa bahan uji sebelum maupun saat di dalam fluida (air dan volume air yang dipindahkan atau volume bahan uji.
Dari ketiga bahan uji menghasilkan perbedaan nilai komposisi massa dibandingkan dengan nilai yang sudah ditentukan. Nilai perbedaan untuk bahan uji A,B dan C berturut-turut 3.31%, 5,10% dan 4,96%, sedangkan alat uji ini mempunyai ketidakpastian hasil pengukurannya sebesar 3,33%. Kata kunci: komposisi, massa,volume The Spectro Analyzer is a very accurate and expensive test device.Chris Wijayanti Puspita2017-03-01Full Text Available Regional economic development is basically a multisectoral involving many development actors, so it needs cooperation and coordination among all interested parties. The purpose of this study is (1 to determine the appropriate criteria in measuring competitiveness, (2 finding the leading sectors, (3 make appropriate recommendations in order to increase regional competitiveness Region Development of Malang. Data analysis techniques using Multi Sector Analysis (MSA. The results showed (1 there are eleven criteria for measuring competitiveness, (2 Regional Development One Malang superior in the industrial sector, (3 Recommendation prepared is to strengthen the public private partnership, infrastructure improvements, ensure the availability of electricity and water. Pembangunan ekonomi daerah pada dasarnya bersifat multisektoral dengan melibatkan banyak pelaku pembangunan sehingga diperlukan kerja sama dan koordinasi di antara semua pihak yang berkepentingan.
Tujuan penelitian ini adalah (1 menentukan kriteria yang tepat dalam mengukur daya saing, (2 menemukan sektor unggulan, (3 menyusun rekomendasi yang tepat dalam rangka peningkatan daya saing daerah Wilayah Pengembangan satu Kabupaten Malang. Teknik analisis data menggunakan Multi Sector Analysis (MSA.